tentang keheningan yang hilang di tengah dunia yang bising
Pernah nggak kamu merasa capek… tapi nggak tahu capek karena apa?
Tubuhmu baik-baik saja, tapi di dalam dada seperti ada sesuatu yang berat.
Siangmu penuh dengan suara, notifikasi, kabar, gambar, berita —
seakan dunia menolak memberi ruang hening barang sebentar saja.
Kita hidup di zaman yang ramai, tapi terasa sepi.
Kita tahu segalanya, tapi makin jarang benar-benar mengerti apa-apa.
Ada begitu banyak yang masuk ke kepala,
namun begitu sedikit yang menyentuh hati.
Mungkin ini bukan lelah karena bekerja terlalu keras,
tapi karena terlalu sering menatap ke luar — dan lupa menatap ke dalam.
Kita terbiasa mendengar orang lain, menimbang pendapat,
tapi lupa mendengar suara lembut yang ada di dalam diri sendiri.
Padahal di sanalah, di ruang yang sering kita abaikan itu,
ada ketenangan yang sedang menunggu.
Ada Tuhan yang diam-diam memanggil,
dalam bentuk sunyi, dalam bentuk rindu yang tak bisa dijelaskan.
Mungkin itulah sebabnya kita merasa kosong di tengah keramaian.
Karena jiwa kita bukan butuh informasi,
melainkan keheningan — agar bisa kembali mendengar bisikan-Nya.
Jadi malam ini,
kalau kamu merasa lelah tanpa sebab,
cobalah berhenti sebentar.
Tarik napas pelan, pejamkan mata, dan biarkan dunia berjalan tanpa kamu.
Lalu dengarkan…
ada suara halus di dalam hatimu yang berkata,
“Aku di sini. Sejak dulu, tak pernah pergi.”
—
Catatan dari Menyapa Hati:
Terkadang kelelahan bukan tanda tubuh butuh istirahat,
tapi jiwa sedang memanggil kita untuk pulang — pada keheningan, dan pada-Nya.